Bisnis Online Oriflame Cosmetics Indonesia

Minggu, 24 April 2011

Kesetiaan dan Pengorbanan Pada Pasangan Hidup.

"Kesetiaan adalah sesuatu yang Anda berikan secara sukarela, dan saat Anda memberikan kesetiaan, Anda mendapatkan lebih banyak lagi, dan darinya dihasilkan berbagai hal besar."
(Charles jones)


Pernah lihat penguin? Saya belum pernah melihatnya secara langsung, hanya dari layar kaca dan gambar-gambar pada buku saja. Bentuk tubuhnya yang bulat gemuk membuat penguin terkesan sebagai hewan yang lucu dan manis. Penguin senang hidup berkelompok, yah mirip-mirip manusia yang suka bersosialisasi. Tetapi walaupun suka hidup berkelompok penguin terkenal akan kesetiaan dan sikap rela bekorbannya pada pasangannya, mereka tidak mudah tergoda walaupun banyak kesempatan untuk itu.

Kesetiaan dan sikap rela berkorban penguin dapat dilihat dari cara hidup  yang saling melengkapi antara pasangan. Pada saat sang betina bertelur, maka ada masa di mana sang betina harus beristirahat dan juga pergi selama kurang lebih empat bulan untuk mencari makan, saat itu sang jantan akan menggantikan tugas betinanya mengerami telur. Selama beberapa bulan mengerami telur sang jantan bisa kehilangan bobot hingga seperdua dari berat badannya semula, akibat tidak makan dan berjuang untuk melawan kondisi alam yang sering tidak bersahabat. 

Pada masa perpisahan itu, sang betina sama sekali tidak berselingkuh begitu juga dengan sang jantan. Hingga saat anaknya terlahir sang betina  akan kembali untuk merawat anaknya, kini giliran sang jantan yang melakukan perjalanan panjang.

Kesetiaan dan pengorbanan penguin yang indah ini adalah contoh menarik yang patut dipelajari di tengah kehidupan manusia yang penuh dengan pengkhianatan atas janji setia yang pernah terucap pada pasangannya. Di saat seorang manusia memutuskan untuk memilih pasangan hidupnya dan mengikat perjanjian untuk saling setia satu sama lain, sesungguhnya di mata Tuhan mereka telah menjadi satu. Hidup mereka tidak sama lagi jika dibandingkan saat masih sendiri, sekarang mereka harus mau saling memahami, mengasihi dan berbagi dalam suka dan duka, juga harus mau untuk berkorban demi kepentingan bersama.

Saya pernah membaca sebuah kisah menarik tentang kesetiaan dari seorang kakek kepada istrinya yang mengalami alzhemeir atau penyakit lupa ingatan karena usia. Suatu saat kakek tersebut di tanya mengapa ia selalu setia mengunjungi sang istri padahal istrinya sudah lupa segala hal tentang si kakek, bukankah si kakek dapat melakukan hal-hal yang lain dibandingkan mengunjungi istrinya setiap di hari di panti jompo?.
Sang kakek menjawab dengan satu kalimat yang sangat menyentuh hati, yaitu meskipun istrinya telah melupakan dia, tetapi dia masih ingat siapa istrinya. Jawaban yang sangat indah.

www.ekseljoel.blogspot.com

Jumat, 22 April 2011

Usia Tak Menghalangi Prestasi; Kisah M. Rochman Petinju Veteran Indonesia.

           "Kita tahu apa yang terjadi dengan orang-orang yang berhenti  di tengah perjalanan; mereka akan terlindas."
 (Aneurin Bevan)

Pernah dengar nama Muhammad Rachman? Mungkin banyak orang yang tidak akrab dengan nama ini, kecuali jika akrab dengan dunia tinju. Bagi masyarakat Indonesia kebanyakan, dalam dunia tinju  nama Chris John lah yang mungkin paling dikenal, juga petinju muda yang sedang naik daun saat ini Daud 'Cino' jordan. 

Muhammad Rachman sendiri sebenarnya adalah petinju yang juga telah menorehkan prestasi di kancah tinju nasional maupun internasional. Ia memulai karir tinjunya pada tahun 1991 saat usianya menginjak 20 tahun, usia yang menurut anggapan banyak orang sudah agak terlambat masuk ke dunia tinju. 

Meskipun karir tinjunya tidak berjalan mulus, tapi ada sesuatu yang istimewa dari sosok M. Rachman, dia bisa menorehkan prestasi di usia yang sudah tidak muda lagi. Pada tahun 2004 di usia yang menginjak 32 tahun, Rachman membuktikan kemampuannya dengan merebut sabuk gelar juara dunia kelas terbang mini versi IBF, setelah mengalahkan petinju Kolombia Dabiel Reyes. Pada usia 35, Rachman berhasil mempertahankan gelar dengan memukul KO Benjie Sorolla, petinju Filipina, pada ronde ke-6. 

Lebih luar biasa lagi, di saat dunia tinju Indonesia masih dipenuhi cerita pasca pertarungan antara Chris John dan Daud "Cino' Jordan pada tanggal 17 april 2011 lalu, dua hari berselang yaitu tanggal 19 april 2011 Rachman tampil mengejutkan dengan keluar sebagai juara dunia kelas terbang mini versi Asosiasi Tinju Dunia (WBA). Rachman memukul KO juara dunia Kwantai Sithmorseng yang 10 tahun lebih muda darinya di ronde sembilan di Bangkok Thonburi University, Bangkok, Thailand. Ini merupakan gelar juara dunia kedua buat Rachman. Prestasi ini ditorehkannya di usia yang hampir menginjak 40 tahun. Tentu saja prestasi yang membanggakan ini membuat salut banyak pihak, apalagi keberangkatan Rachman sebelumnya boleh dikatakan minim publikasi, mungkin tenggelam oleh berita besar pertarungan antara Chris John dan Daud 'Cino' Jordan.

Kita tahu bahwa dalam dunia olahraga, faktor usia sangat mempengaruhi prestasi, karena olahraga sangat bergantung pada kondisi fisik. Namun kisah dari M. Rachman ini dapat dijadikan pelajaran berharga bahwa utuk berprestasi sebenarnya tergantung dari keputusan diri sendiri M. Rahman berhasil karena ia mempunyai tekad yang kuat untuk terus berprestasi dan tekun berlatih meskipun usianya terbilang tidak muda, bahkan ia berlatih sendiri tanpa bantuan seorang pelatih selayaknya atlit lain, ia hanya di bantu oleh istrinya. 

Rachman juga adalah contoh seorang manusia yang memiliki komitmen atas pekerjaannya, dia tidak pernah mau berhenti di tengah perjalanannya sekalipun untuk itu dia harus berjuang sendiri tanpa ada yang mendukung , bagi dia itu tidak masalah yang penting berusaha untuk terus berprestasi.

www.ekseljoel.blogspot.com



Selasa, 19 April 2011

Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau.

Seorang perempuan yang bekerja sebagai pegawai toko, suatu saat mengeluh pada teman kerjanya tentang situasi rumahnya yang kecil . Dia tinggal bersama kedua orang tuanya dan tiga orang saudaranya yang masih kecil-kecil. Rumahnya hanya memiliki dua kamar, satu kamar buat orang tuanya dan satunya lagi buat dia dan adik-adiknya.

"Saya sangat tersiksa setiap kali pulang kerja, karena tidak bisa beristirahat dengan tenang. " keluhnya dengan bercucuran  air mata. 
Temannya menatap dia dengan prihatin seakan ikut merasakan penderitaan perempuan itu.
"Saya tidak sanggup lagi menjalani semua ini. Saya iri dengan tetangga-tetangga saya yang mempunyai tempat tinggal yang besar dan bagus." lanjut perempuan itu.
Temannya memegang tangan perempuan itu dan berkata, "Bagaimana kalau beberapa hari ini kamu menginap di tempat saya?"

Empat hari kemudian saat kembali kerumahnya, perempuan itu merasa sangat bahagia. Rumahnya terasa lapang dan bersih, suara bising adik-adiknya bagaikan nada-nada yang indah ditelinganya, dan saat berbaring di atas kasurnya dia merasakan kelegaan yang luar biasa.
Apa yang telah merubah dia?. Ternyata teman kerjanya tinggal di sebuah panti asuhan kecil yang berisi sekitar enam puluh orang anak.

Kita tidak akan pernah bisa merasakan anugerah yang diberikan Tuhan, jika kita selalu membandingkan apa yang kita miliki dengan tetangga yang kondisinya lebih baik. Yah, rumput tetangga memang biasanya terlihat  selalu lebih hijau, namun apapun yang kita miliki saat ini harus disyukuri agar kita tidak kehilangan damai sejahtera, sehingga mengundang pikiran-pikiran negatif  yang bisa membawa kita pada tindakan negatif pula.
Jika rumput tetangga Anda terlihat lebih hijau, maka giatlah untuk lebih menghijaukan pula rumput Anda.

Begitupula dalam kehidupan kerja atau bisnis, lihatlah pada orang-orang yang telah berhasil bukan dengan niat menyesali diri kita sendiri yang mungkin belum berhasil, tetapi jadikan lah itu sebagai motivasi yang bisa membuat Anda bekerja lebih giat, lebih kreatif dan akhirnya mencapai keberhasilan.
.

 www.ekseljoel.blogspot.com

Senin, 18 April 2011

Hidupmu Adalah Lukisanmu.

Seorang murid bertanya pada guru yang bijaksana, "Guru, mengapa hampir setiap hari saya merasa tidak bahagia?."
Sang guru menjawab, "Karena engkau telah melukis ketidakbahagiaan dalam hatimu setiap hari."
Sebuah lukisan tercipta dari pemikiran dan kehendak sang pelukis, warna-warna yang ia gunakan, kuas yang ia pakai, gambar yang ia buat, semua ditentukan oleh dirinya sendiri sehingga tercipta sebuah karya lukis sesuai dengan kehendaknya.
Sama dengan hidup ini, jika kita mau menciptakan hidup yang bahagia maka buatlah lukisan-lukisan yang bisa menghantar kita pada perasaan-perasaan bahagia, seperti Lori dan Dori yang terus menciptakan lukisan-lukisan yang indah di dalam keterbatasan mereka.
Lori dan Dori adalah sepasang kembar dempet pada kepala yang terlahir di Pennsylvania tahun 1961. Kepala mereka menyatu dengan posisi wajah yang saling berhadapan. Kondisi mereka yang memprihatinkan bertambah dengan adanya masalah pertumbuhan badan pada Dori, hal ini menyebabkan tinggi badan mereka menjadi tidak seimbang, Lori tinggi sebagaimana orang dewasa lainnya namun Dori tingginya hanya setengah dari Lori. Dori tahu bahwa saudarinya Lori tersiksa oleh rasa sakit pada leher dan punggungnya karena harus sering menunduk di saat mereka berdiri, ia kemudian mendesign kursi rodanya sendiri dari sebuah kursi bar.
Lori dan Dori selalu berusaha menciptakan lukisan-lukisan yang indah dalam hidup mereka, tanpa melihat kendala fisik yang sebenarnya sangat menyiksa. Mereka memilih untuk menggoreskan warna-warna yang indah di atas kanvas hidup mereka, dengan prestasi-prestasi yang membanggakan. Lori pernah menang dalam kejuaraan bowling, ia juga menjadi fasilitator bagi Dori yang berkarir sebagai penyanyi musik country. Sebagai penyanyi Dori pernah memenangkan L.A Music Award di tahun 1997 sebagai The Best New Country Artist. Mereka berdua juga pernah tampil dalam berbagai macam program televisi terkenal. 
Kisah hidup Lori dan Dori patut dijadikan contoh untuk menyadarkan setiap orang bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh kondisi yang sempurna. Kita sendirilah yang harus menciptakan kebahagiaan itu. Pilihan ada di tangan kita. Sebenarnya tidak akan ada yang menyalahkan Lori dan Dori sekalipun mereka tidak berprestasi, hidup biasa-biasa saja dan tergantung pada orang lain, karena mereka mempunyai alasan yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Namun mereka memilih untuk menciptakan kehidupan yang mereka inginkan, menciptakan lukisan yang indah sehingga orang lain pun dapat belajar dari lukisan itu.
Jika Lori dan Dori dapat menciptakan 'lukisan' yang indah dalam keterbatasan, maka berbahagialah orang yang sempurna fisiknya karena orang-orang tersebut seharusnya dapat menciptakan 'lukisan' yang jauh lebih indah.

www.ekseljoel.blogspot.com

Minggu, 17 April 2011

Rumus Sukses Yang Sederhana.

"Sukses dalam hidup bukan datang dari memiliki tangan dingin, tetapi datang dari mempergunakan tangan kita     dengan baik."
(Denis Waitley & Rem L. Witt)

Dewasa ini tidaklah sulit untuk mendapatkan rumus-rumus mencapai kesuksesan. Anda bisa mempelajarinya melalui buku-buku dengan tema tersebut yang banyak beredar, atau mengikuti seminar-seminar dari pakar-pakar kesuksesan, bisa juga dengan cara membrowsing di internet. Rahasia sukses saat ini, sebenarnya bukanlah suatu rahasia lagi, kita hanya harus mencarinya, mempelajari dengan baik dan menerapkannya.
Dari sekian banyaknya rumus, sebenarnya ada rumus sukses yang sederhana yang bisa kita gunakan. Rumus ini hanya terdiri dari tiga kata saja, yaitu pertama 'impian', kedua 'pengetahuan' dan ketiga adalah 'tindakan'. Sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan oleh siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin dan latar belakang. Tapi meskipun sederhana, jika ketiga rumus ini diterapkan dengan sungguh-sungguh pasti hasilnya akan luar biasa dan akan membawa Anda pada kesuksesan tertinggi.
Berikut ini adalah penjelasan singkat  tentang ketiga rumus tersebut;
 Impian adalah keinginan diri akan sesuatu hal yang bersifat fisik atau non fisik yang sangat kita harapkan terwujud dalam kehidupan kita. Memiliki impian adalah langkah awal meraih kesuksesan , karena impianlah yang akan mendorong kita melihat ke depan, menciptakan visi-visi tentang apa yang menjadi tujuan hidup kita dan memberikan suatu rangsangan atau motivasi untuk mencapainya. Sangat sulit bagi kita untuk merubah hidup tanpa impian, ini sama halnya dengan seseorang yang keluar rumah tanpa arah tujuan. Orang itu hanya akan kebingungan di tengah dijalan, dan akhirnya kembali ke rumah. Kita butuh tujuan agar bisa mengambil tindakan yang tepat. Jika saat ini Anda telah memiliki impian, maka bersiaplah untuk melakukan rumus kedua, jika Anda belum memiliki impian, ciptakanlah dengan segera.
Pengetahuan adalah penuntun yang akan membantu kita mencapai impian. Bayangkan jika Anda mau ke suatu tempat tapi tidak tahu cara untuk kesana, tentu akan membuat Anda pun jadi terhambat atau bahkan batal melangkah ke tujuan. Pengetahuan akan membantu kita melangkah, membuat kita memahami apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan impian, dengan pengetahuan pula kita bisa memprediksi kapan bisa mewujudkan impian itu. Untuk mendapatkan pengetahuan maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah belajar. Proses belajar adalah saat di mana kita mengumpulkan pengetahuan sebanyak-banyaknya yang menyangkut impian kita. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki, semakin mudah  bagi kita menggapai impian yang didambakan.
Tindakan adalah langkah yang harus  diambil untuk mewujudkan impian kita. Memiliki impian dan juga pengetahuan yang lebih dari cukup, tidak akan membuat kita berhasil jika tidak ada tindakan. Jika Anda sudah punya tujuan dan pengetahuan atau cara menuju ke tempat tujuan namun tidak bertindak juga, maka sia-sialah semuanya.
Daniel kenalan saya, mungkin dapat kita jadikan contoh sempurna bagaimana bisa mencapai sukses dengan menerapkan rumus rahasia di atas. Dia adalah seorang karyawan swasta yang mempunyai impian memiliki usaha sendiri dalam bentuk toko kelontong yang dia harapkan dapat memberi keuntungan hingga 10 juta rupiah sebulan. Daniel kemudian mencari tahu (dengan belajar) apa yang harus dia lakukan, dia mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, lalu membuat catatan-catatan yang berguna berdasarkan informasi yang dia dapatkan. Dari informasi tersebut, dia jadi mengerti bahwa harus ada modal awal untuk penyediaan barang dan tempat usaha terlebih dahulu senilai sekian puluh juta rupiah. Ingat, semakin besar keuntungan yang ingin diperoleh, maka semakin besar pula dana awal yang harus disediakan.Ternyata saat itu Daniel belum memiliki dana yang cukup, malah boleh dibilang dananya sangat minim, namun paling tidak dia sudah tahu berapa modal awal yang harus ia kumpulkan. Disinilah perjuangannya dimulai, dia mulai berpikir bahwa jika berharap dari gaji saja maka sampai kapanpun tidak akan terkumpul dana yang ia butuhkan. Daniel memutuskan untuk mencari penghasilan tambahan, dia melakukannya selama hampir empat tahun dan akhirnya berhasil. Singkat cerita, Daniel sekarang berhasil meraih apa yang ia inginkan, dia sangat sukses dengan tokonya dan mendapat penghasilan lebih dari yang ia inginkan karena tokonya berkembang pesat. Daniel bisa mendapatkan penghasilan lebih dari 50 juta rupiah perbulan.
Apa yang saya ceritakan tentang Daniel tentulah hanya sebatas cerita singkat yang menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki impian, kemudian mau belajar cara mewujudkan impiannya serta bertindak, maka kesuksesan pasti akan diraihnya. Tapi di balik semua itu, Daniel berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa kenal lelah. Tidak sedikit  rintangan dan tantangan yang dia hadapi, tapi karena mau sukses, dia memilih untuk tetap berjalan. Menurut Daniel, saat dia kehilangan motivasi, maka hal yang ia lakukan adalah kembali pada ke tiga rumus rahasia sukses tersebut, dia mulai memikirkan impiannya kembali untuk merangsang motivasi dirinya, dia mengumpulkan lebih banyak pengetahuan lagi dan mengambil tindakan-tindakan baru. Rahasia sukses yang sungguh sederhana.

www.ekseljoel.blogspot.com

Jumat, 15 April 2011

Rajawali Sang Penantang Badai

Mengubah kendala menjadi manfaat 
adalah langkah besar menuju kemenangan.
(Kata-kata bijak dari Perancis)

Hidup adalah sebuah tantangan. Tidak ada yang mudah dalam hidup ini. Orang kaya atau orang miskin, pemuka agama atau umat, sarjana atau orang yang tak berpendidikan, pebisnis atau karyawan semuanya memiliki tantangan dalam kehidupannya masing-masing. 
Orang kaya yang memiliki harta berlimpah tapi tidak memiliki keturunan, tentu mengganggap hal itu sebagai suatu masalah, mau dibawa kemana seluruh harta kekayaannya jika tidak ada yang mewarisi. Orang miskin yang memiliki banyak anak tapi tidak punya biaya untuk menghidupi anak-anaknya, tentu melihat hal itu juga sebagai suatu masalah besar. 
Sepanjang hidup saya, saya tidak pernah menemui seseorang yang mengatakan bahwa ia bebas dari masalah hidup. Intinya, selama kita masih berada di dunia ini masalah akan selalu ada, sekarang tergantung kita saja apakah mau menerima masalah itu dengan hati terbuka, melihatnya sebagai proses pendewasaan dan penyempurnaan diri dan menuntun kita agar lebih dekat pada Sang Pencipta, atau memandangnya sebagai suatu malapetaka yang menghancurkan hidup kita.
Saya selalu belajar untuk melihat bahwa masalah yang terjadi dalam hidup saya bukanlah masalah melainkan suatu tantangan. Artinya jika ada masalah yang datang, saya akan berusaha hadapi dengan tenang dan mencari jalan keluar yang terbaik, jika ternyata saya tidak mendapatkan jalan keluar bahkan mungkin saya jadi dirugikan karena masalah itu, maka saya tetap akan menjalaninya karena saya percaya bahwa Tuhan pasti selalu punya rencana yang baik untuk saya. Memang tidak mudah untuk seperti itu, karena adakalanya saat bisnis saya terpuruk atau keluarga saya mengalami masalah,  saya juga merasa down, tapi saya terus berusaha mengalahkan perasaan negatif itu. Saya belajar hal ini dari Rajawali.
Rajawali adalah hewan yang sangat luar biasa. Jika hewan lain akan lari bersembunyi saat badai datang, tidak demikian dengan rajawali, dia malah dengan senang hati menyambut datangnya badai. Mengapa? Karena saat badai datang dia malah memiliki kesempatan untuk dapat terbang semakin tinggi menembus angkasa. Sungguh luar biasa. Kemampuan ini dimiliki oleh rajawali karena dia tahu bagaimana menghadapi badai, dia tidak pernah melawan badai dengan mengepak-ngepakkan sayapnya berulang-kali, yang dilakukannya adalah mengembangkan sayapnya agar dapat melayang tinggi, rajawali memilih menggunakan  badai  sebagai alat yang dapat menghantar dia pada ketinggian tak terbatas.
Selain badai angin, rajawali juga melewati banyak 'badai' lain dalam hidupnya. Seekor rajawali yang memasuki masa tua, agar dapat kembali bertahan hidup harus melewati tahap yang menyakitkan. Usia tua membuat bulu-bulu rajawali semakin besar dan berat sehingga dia kesulitan terbang, cakarnya tidak bisa digunakan secara baik untuk menangkap mangsa, belum lagi paruhnya yang menjadi bengkok membuatnya kesulitan untuk makan. Pada masa itu rajawali harus kembali ke sarangnya untuk mencabuti seluruh bulu ditubuhnya, menghancurkan paruhnya dengan cara menumbukkan pada batu keras dan mencabuti kuku-kuku cakarnya. Proses ini tentu saja sangat menyakitkan. Tapi dia harus melakukannya agar bulu, cakar dan paruh yang baru dapat tumbuh. Tidak ada pilihan lain. Jika dia berhasil melewati tahap ini maka hidupnya dapat bertambah beberapa puluh tahun lagi.
Segala hal yang terjadi dalam hidup ini memiliki alasannya sendiri. Demikian pula yang terjadi dalam hidup kita. Sebagai manusia biasa yang memberatkan kita adalah saat-saat menghadapi badai hidup. Seberat dan sebesar apapun badai itu cobalah untuk menghadapinya dan melihatnya sebagai alat untuk mengangkat kita menjadi orang yang berharga. Jangan pernah takut dan khawatir karena semua pasti ada waktunya, sama seperti badai, badai tidak akan pernah terus ada, karena badaipun pasti akan berlalu.

www.ekseljoel.blogspot.com

Kamis, 14 April 2011

Bangkit Dari Keterpurukan.

Anda pasti sampai ke posisi ke puncak, jika terus bangkit
meskipun berulang kali jatuh.

Melihat tampilan depan rumah orang tua teman saya, membuat saya berdecak kagum. Rumah mewah bergaya eropa itu tampak megah dengan dua pilar besar di depannya. Pekarangannya luas, bisa untuk parkir sekitar 6 sampai 7 mobil. Setelah mematikan mesin mobil, saya segera turun. Di depan pintu masuk tampak Jerry teman saya menunggu sambil melambaikan tangan. Setelah sampai di dekat Jerry, dia langsung menyalami saya dan mengajak masuk ke dalam rumah. Saya lalu dipersilahkan duduk di ruang tamu dan kami mulai  berbincang-bincang. Perbincangan yang agak kaku sebenarnya, karena kami baru kenalan 3 minggu lalu, saat dalam penerbangan ke suatu kota. Saat itu Jerry bercerita bahwa dia butuh beberapa orang arsitek untuk perusahaan yang baru didirikannya. Kebetulan saya mengenal beberapa orang arsitek muda berbakat dan saya berjanji untuk mereferensikan mereka pada Jerry. Sejak itu kamipun mulai sering berhubungan lewat Blackberry Messanger, hingga dia mengajak saya untuk mengunjungi rumahnya. 
Setelah beberapa saat berbincang tentang perusahaan yang baru dibukanya, iseng-iseng saya bertanya sambil menunjuk pada foto keluarga yang sangat besar yang terpajang di dinding ruang tamu.
"Orang tua kamu masih terlihat muda yah, umur berapa mereka?" tanya saya.
"Papa berumur 53 tahun, mama 52 tahun." jawab Jerry.
"Oh ya?" saya menanggapi jawaban Jerry, sambil melihatnya dengan perasaan tidak percaya.
"Hahaha, yah usia saya 31 tahun saat ini, sepantaran dengan kamu. Orang tua saya memang kawin muda." Jerry menjelaskan dengan tepat pertanyaan yang masih tersimpan dipikiran saya.
"Betapa beruntungnya kamu memiliki orang tua seperti mereka yang sangat sukses. Papa mama kamu pasti berasal dari keluarga kaya raya." saya berkata lagi pada Jerry dengan pikiran bahwa orang tuanya bisa sangat kaya seperti saat ini, tentu karena mereka keturunan orang kaya.
"Mama saya memang berasal dari keluarga yang sangat kaya dan terkenal pada masanya. Tapi papa hanya orang biasa. Apa yang dimiliki oleh papa mama saat ini adalah hasil dari jerih payah mereka sendiri." jelas Jerry  dengan rona wajah yang tampak bangga pada kedua orang tuanya.
"Maksud kamu, mereka bisa seperti ini tanpa bantuan dari keluarga?" tanya saya penasaran.
Jerry lalu bercerita tentang kedua orang tuanya, cerita yang membuat saya menjadi sangat kagum dan hormat pada orang tuanya. Mama Jerry berasal dari keluarga yang sangat kaya, sebagai anak perempuan satu-satunya beliau begitu di manja, setiap hari beliau dilayani khusus oleh 2 orang pembantu dan segala keinginannya selalu dipenuhi. Namun ketika berusia 20 tahun, beliau jatuh cinta dan memaksa menikah dengan seorang pria biasa yang tidak memiliki apa-apa. Tentu saja kedua orangtuanya menjadi murka. Karena tetap memaksa ingin menikah dengan pria itu, yang adalah papanya Jerry, akhirnya beliau diusir dan tidak diakui sebagai anak lagi.
Mereka lalu mengontrak sebuah rumah yang sangat kecil. Papa Jerry saat itu bekerja sebagai pegawai toko biasa. Mereka hidup dalam kondisi yang jauh dari cukup, bahkan setahun kemudian saat hendak melahirkan Jerry, mama Jerry harus datang berlutut didepan kedua orangtuanya memohon bantuan untuk biaya persalinan. Kondisi hidup yang serba kekurangan membuat beliau sangat stres, apalagi sekarang dia memiliki seorang putra yang tentu saja membuat biaya hidup mereka semakin meningkat. Suatu hari, di saat suaminya berangkat kerja, beliau menggendong Jerry dan berjalan kaki, memberanikan diri mengetuk pintu rumah orang-orang, menawarkan jasa sebagai tukang cuci baju, walaupun sesungguhnya beliau sangat malu dan takut. Berhari-hari beliau melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan suaminya, namun sayangnya tidak ada yang mau memakai jasa beliau.
Di suatu siang saat beristirahat di depan sebuah toko yang tertutup, serombongan pemulung datang pula beristirahat di sampingnya.
"Hari ini sepertinya hasil yang saya peroleh lumayan." kata seorang pemulung pada teman-temannya.
 "Iya, saya juga. Kalau setiap hari seperti ini tentu menyenangkan sekali." timpal yang lain.
Penasaran dengan perbincangan mereka, beliau datang menghampiri dan bertanya tentang kerjaan mereka. Para pemulung itu lalu menceritakan segala hal tentang pekerjaan mereka. Ketika sampai di rumah, beliau terus berpikir tentang pertemuannya dengan para pemulung itu. Beliau melihat satu kesempatan yang menarik yaitu membeli hasil pulungan dari para pemulung itu. Keesokan harinya, bersama Jerry yang setiap hari digendongnya kemanapun ia pergi, beliau keliling mencari informasi tempat penjualan hasil pulungan, mendatangi tempatnya dan mencatat harga yang ditawarkan seandainya beliau menjual barang-barang pulungan di tempat-tempat itu. Dari informasi yang didapatkan beliau jadi tahu tempat mana yang memberikan harga paling bagus. Pada masa itu masih sedikit orang-orang yang mau bergelut di bidang ini, inilah yang membuat beliau termotivasi dan merasa yakin bisa menghasilkan uang dari pekerjaan ini. Lalu beliau mencari para pemulung yang ditemuinya kemarin dan ketika bertemu beliau memberikan penawaran pada mereka. 
Namun ketika hal ini diketahui oleh sang suami, suaminya sangat menentang karena mengganggap beliau tidak pantas melakukan pekerjaan yang kotor seperti itu. Mama Jerry berusaha menyakinkan suaminya yang akhirnya setuju. Bertahun-tahun beliau menjalankan pekerjaan ini dengan tekun dan tak kenal lelah, dari omzet yang awalnya sangat kecil secara perlahan-lahan terus meningkat. Suaminya yang dulu menentang akhirnya ikut terlibat juga. Sepuluh tahun lebih berjuang dengan barang-barang pulungan mengantarkan mereka pada perkembangan yang diluar pemikiran mereka, mereka dapat memiliki pabrik sendiri untuk mengelola barang-barang hasil pulungan. Dari satu pabrik, menjadi dua pabrik, hingga saat ini ada puluhan pabrik yang mereka miliki. Tak heran jika sekarang mereka bisa menjadi sangat kaya raya. 
Bagi saya ini adalah cerita yang luar biasa, khususnya jika melihat posisi mamanya Jerry, tentu tidaklah mudah bagi beliau  menjalani semua ini. Berusaha untuk bangkit dari keterpurukan memiliki tantangan tersendiri di mana tidak semua dapat melaluinya dengan baik, apalagi bisa kembali ke posisi puncak.
Ada beberapa hal yang saya pelajari dari kisah beliau untuk kembali ke posisi puncak, antara lain:
  • Buang rasa malu dan takut.
  • Cari peluang.
  • Dapatkan info sebanyak-banyaknya.
  • Jangan meremehkan pekerjaan yang terlihat "kotor".
  • Temukan motivasi diri dan selalu yakin.
  • Bertekun dan tak kenal lelah. 

Rabu, 13 April 2011

Ayah Yang Bijaksana.

"Orang tua yang bijaksana pasti mampu
menghantarkan anak-anaknya pada kehidupan 
yang baik dan mulia."


Suatu ketika om saya bercerita, di kota tempat ia tinggal ada seorang pengusaha yang sangat kaya memiliki tiga orang anak, 2 orang  anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Istri pengusaha tersebut meninggal dunia saat anak mereka masih kecil, tapi pengusaha itu memilih untuk tidak menikah lagi dan merawat anaknya sendiri hingga dewasa. Ia sangat mengasihi ketiga anaknya tersebut, menyekolahkan mereka di sekolah-sekolah terbaik, membantu mereka membangun bisnis masing-masing, hingga akhirnya ketiga anaknya itu menikah. Karena sudah berumah-tangga, semua anaknya pun memilih untuk tinggal di rumah yang berbeda dengan ayah mereka. Tidak ada yang ingin tinggal bersama si pengusaha. 
Sebenarnya ada perasaan sedih di lubuk hatinya karena harus berpisah dengan anak-anaknya. Ia merasa sangat kesepian, namun karena kasihnya yang besar pada anak-anaknya ia memilih menerima keadaan itu dengan berbesar hati. Bagi dia, kebahagiaan anak-anaknya lebih dari segalanya. 
Ketika pengusaha itu menginjak usia 65 tahun, ia terserang stroke akibat penyakit yang dideritanya. Melihat kondisi ayah mereka yang sakit ketiga anaknya saling melemparkan tanggung-jawab tentang siapa yang harus merawat sang ayah. Semua mengemukakan alasan yang sama tentang urusan rumah tangga dan pekerjaan yang harus mereka hadapi. Pertengkaran anak-anaknya membuat pengusaha itu merasa sedih. Kalau boleh memilih tentu saja ia tidak mau merepotkan anak-anaknya. Kesedihannya semakin bertambah karena anak-anaknya juga mempertengkarkan biaya untuk pengobatan. Si pengusaha, sebelumnya sudah membagikan seluruh harta yang ia miliki termasuk bisnis pribadinya beberapa tahun berselang, ia hanya menyimpan uang secukupnya karena berpikir bahwa ia akan baik-baik saja dan kalaupun ada masalah keuangan, anak-anaknya pasti akan turun tangan menolong. Dia tidak pernah menyangka akan mengalami kondisi seperti ini. Ketiga anak pengusaha itu lalu sepakat untuk membagi waktu, merawat sang ayah. Mereka memang melakukannya namun tidak dengan tulus. 
Suatu hari seorang pedagang emas terkenal, teman pengusaha itu menjenguknya, ia sangat prihatin mendengar cerita pengusaha itu tentang sikap anak-anaknya.
"Kamu seharusnya menyimpan lebih banyak uang lagi untuk dirimu, dengan kondisi seperti ini, anak-anakmu hanya memandangmu sebagai beban. Seandainya simpananmu masih banyak tentu mereka akan bertindak lebih baik. Seharusnya kamu marah pada mereka, tidak berdiam diri saja." tegur temannya.
Si pengusaha sedih mendengar kata-kata temannya itu, namun ia menyadari bahwa itu memang benar. Ia tetap berusaha tegar dan berkata dengan bijak, "Aku tidak menyesal dan tidak memperhitungkan segala yang telah aku berikan atau aku korbankan untuk mereka. Aku percaya bahwa ada maksud Tuhan yang baik di balik semua ini. Aku mungkin telah gagal mendidik mereka menjadi anak yang baik, tapi Tuhan pasti mampu mengubahkan mereka." 
"Aku hanya ingin agar Tuhan memberikan kekuatan padaku agar tetap berpikir dan bertindak bijaksana menyikapi semua ini. Karena menurutku kalau aku marah, kemarahanku tidak akan merubah sikap mereka, malah mereka bisa lebih menjauh lagi dan semakin tidak peduli padaku. Aku percaya, mereka pasti berubah. jika aku bertindak bijak " lanjut pengusaha itu.
Si pedagang emas terdiam, berusaha memahami dan mencerna keinginan si pengusaha. 
Tidak lama kemudian si  pengusaha menepuk tangan temannya dan dengan tersenyum bahagia berkata, "Aku punya cara untuk mengubah sikap anak-anakku." 
Dia lalu membisikkan sesuatu ditelinga si pedagang emas.
Keesokan harinya pengusaha itu memanggil ketiga anaknya, ketika mereka  telah datang ia memandang satu persatu anak-anaknya,  lalu dengan lembut ia berkata, "Papa ingin menunjukkan sesuatu pada kalian."
Ia meraih sebuah  kotak kayu, membukanya dan menunjukkan isinya pada anak-anaknya. Dengan terperangah ketiga anaknya melihat 5 batang emas murni, masing-masing seberat 1kg yang ada di dalam kotak.
"Seluruh isi kotak ini akan menjadi milik salah satu dari kalian, papa akan menilai sikap kalian mulai detik ini dan akan menentukan di surat wasiat siapa yang berhak memilikinya." jelas si pengusaha.
Sejak saat itu ketiga anaknya seakan berlomba memberikan yang terbaik buat si pengusaha. Si pengusaha menyadari bahwa motivasi mereka bukan untuk membahagiakannya tapi karena berharap mendapatkan warisan emas. Namun ia berharap agar anak-anaknya akan merubah sikap mereka dengan cara ini. Akhirnya 3 tahun kemudian si pengusaha meninggal dunia. 
Ketiga anaknya ternyata merasakan kehilangan yang besar di hati mereka. 3 tahun merawat ayah mereka, telah menimbulkan rasa yang berbeda di hati mereka. Tanpa mereka sadari di hati mereka mulai tumbuh sikap peduli yang tulus. Apalagi setiap saat  sang ayah tidak pernah berhenti mengasihi mereka. Selalu bersikap rendah hati, tidak pernah mengeluh, dan sangat perhatian. Sekarang mereka jadi rindu akan hari-hari bersama sang ayah. Kemudian mereka membuka bersama kotak peninggalan sang ayah, dan melihat didalam kotak tersebut hanya ada secarik kertas, berisi tulisan tangan ayah mereka.

Anak-anakku, maafkan papa.
5kg emas itu adalah milik teman papa.
Papa hanya ingin mengingatkan kalian dengan cara ini.
Seluruh kehidupan papa, semuanya papa berikan untuk kalian,
dan kalau di nilai pasti lebih dari 5kg emas.
Di saat kalian tidak mengindahkan papa, papa tidak pernah sekalipun berpikir
untuk menagih semua yang telah papa berikan.
Karena kasih sayang yang tulus tidak pernah menuntut balas.
Papa bersyukur memiliki kalian dan selalu mengasihi kalian.

Ketiga anak pengusaha itu menangis tersedu-sedu, mereka menyadari betapa buruk sikap mereka pada sang ayah. Jauh di lubuk hati mereka, terucap rasa terima kasih yang mendalam karena sang ayah tidak pernah berhenti untuk mengasihi mereka dengan tetap berjuang mengubah mereka menjadi anak-anak yang baik dan mulia.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua yang bijaksana, pasti mampu menghantarkan anak-anaknya pada kesadaran akan sikap hidup yang baik dan mulia.

Selasa, 12 April 2011

Menabung Seperti Semut.

Bukan berapa besar penghasilan yang kita peroleh saat ini,
yang akan membuat kita kaya nanti.
Namun seberapa pintar kita mengatur keuangan hingga memiliki aset berhargalah,
yang akan membuat kita kaya..


Semut adalah hewan kecil yang sangat istimewa. Banyak hal yang dapat kita pelajari dari hewan kecil yang luar biasa ini, antara lain sikap gotong-royong, ketaatan, kerajinan mereka dan masih banyak lagi. Saya sendiri, belajar satu hal dari semut yang mungkin tidak Anda sangka, yaitu menabung. Mungkin kedengarannya lucu dan tak masuk akal ya, belajar menabung kenapa bukan dari ahli keuangan tetapi malah dari semut, namun ini benar-benar terjadi.
Setelah bertahun-tahun bekerja dengan giat, penghasilan saya perbulan mencapai delapan digit . Bagi saya tentu saja ini nilai yang sangat besar. Sayangnya saya bukan orang yang care dengan pengaturan keuangan, artinya saya tidak pernah mau mengatur keuangan saya dengan baik. Logika saya saat itu adalah selama pengeluaran tidak melebihi penghasilan, maka saya akan aman, dan dapat hidup senang. Pemikiran yang sangat sederhana. Saya tidak pernah menyadari kesalahan saya, hingga suatu hari ketika terbangun di kamar rumah kontrakan saya, saya mulai berpikir sampai kapan saya harus hidup di rumah kontrakan seperti ini?. Sejak itu, saya mulai bertekad untuk segera memiliki rumah sendiri, sebuah rumah yang tentu saja rumah idaman saya. Saya mulai berkeliling mencari dan akhirnya menemukan sebuah rumah yang sesuai dengan keinginan saya, namun sayangnya ketika mengecek rekening di bank, saldo saya tidak cukup untuk membayar uang mukanya. Saat itu saya merasa sangat menyesal karena seharusnya dengan penghasilan yang saya peroleh,  saya punya cukup dana untuk dapat membayar uang muka rumah itu. Lari kemana uang saya semua? Saya sendiri tidak tahu. Kalau sebelumnya saya sudah merasa cukup kaya, sekarang saya merasa seperti orang biasa yang tidak berdaya.
Lalu di suatu sore ketika sedang membersihkan rumah kontrakan, saya melihat sekelompok semut yang sedang beriringan mengangkut remah-remah roti, setelah beberapa saat memperhatikan kegiatan semut-semut itu saya jadi teringat akan ajaran di sekolah dulu, setiap hari di musim panas semut-semut akan mengumpulkan makanan, mereka bekerja keras menimbun makanan yang sangat banyak untuk kebutuhan seluruh koloni mereka di musim dingin nanti. Semut-semut itu menabung makanan untuk hari depannya agar tidak kekurangan. Ingatan akan pelajaran tentang semut itu membuat saya jadi malu pada diri sendiri, kalau semut saja yang memiliki otak sangat kecil bisa bertindak untuk menabung makanan agar tidak kelaparan di musim dingin, kenapa saya yang manusia tidak berpikir seperti itu. Yang lebih menarik lagi adalah, ketika saya menceritakan semua kejadian yang saya alami kepada teman-teman saya, sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa mereka mengalami hal yang sama dengan saya. Mereka memiliki penghasilan bulanan yang besar tapi tidak punya uang yang cukup untuk membeli rumah idaman mereka. Kenyataan ini mengagetkan sekaligus menyadarkan saya bahwa ternyata banyak orang disekeliling kita yang tidak care pada pengaturan keuangan seperti saya.
Penghasilan yang lebih dari cukup biasanya membuat orang-orang kehilangan kewaspadaan, mereka akan berbelanja atau menggunakan uangnya dengan tidak terkontrol, dengan pikiran bulan depan rekeningnya akan penuh lagi tanpa menyadari di akhir bulan rekening yang sama akan kosong kembali, ini terjadi seperti lingkaran setan yang tidak akan pernah berhenti, kecuali kita disadarkan oleh suatu keadaan seperti yang saya alami. Apa yang saya alami sebenarnya bukanlah hal yang parah, karena saya hanya menghadapi kondisi tidak mampu untuk membayar uang muka rumah, namun saya masih bisa menunda membeli rumah itu. Tetapi bayangkan jika saat itu ada keluarga atau orang yang saya sayangi sakit  dan butuh bantuan biaya untuk pengobatan, hal yang sangat penting yang tidak dapat di tunda, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saldo di rekening terbatas. Jika hal tersebut terjadi, maka penyesalan saya tentu lebih besar.
Ketika saya mulai berlatih mengatur keuangan, hal pertama yang saya lakukan adalah mencatat setiap pengeluaran. Dan hasilnya sangat "menakjubkan", saya jadi tahu kemana larinya uang saya selama ini, uang itu banyak yang terbuang percuma karena saya selalu berbelanja barang yang sebenarnya tidak penting atau tidak terlalu saya butuhkan, saya juga sering melakukan perjalanan ke luar kota tanpa mau memperhitungkan biaya yang harus saya keluarkan. Setelah itu saya membuat aturan untuk memakai uang secara benar , memilih mana yang tidak dapat di tunda dan mana yang bisa di tunda, dan yang pasti mulai menabung dengan disiplin. Saya tidak mau kalah dengan semut yang bisa mengumpulkan banyak makanan untuk musim dingin, saya harus lebih bisa. Dalam benak saya, musim dingin saya adalah kondisi di mana saat ingin membeli rumah saya punya dana, saat ada kondisi yang tak terduga saya punya dana, dan saat ingin berbagi dengan orang yang saya kasihi saya selalu punya dana yang cukup. Setelah menabung setahun lebih akhirnya saya dapat membeli rumah idaman saya, dan bukan hanya itu saja, seiring waktu yang berjalan sayapun dapat mengumpulkan aset dalam bentuk yang lain  dari uang yang saya tabung.
Mulailah menabung dengan disiplin dan Anda tidak perlu khawatir saat "musim dingin" tiba. Anda pun akan takjub melihat berapa banyak aset yang dapat Anda beli dari tabungan Anda. Tidak usah menilai besar kecil nilai uang yang bisa Anda tabung saat ini, karena sekalipun kecil, lama kelamaan pasti akan jadi bukit.

Senin, 11 April 2011

Belajar Adalah Sumber Kesuksesan.

"Jika saya malas belajar
maka saya akan tertinggal beberapa langkah.
Jika saya berhenti belajar
maka saya akan tertinggal selama-lamanya."

Suasana ruangan seminar motivasi yang saya hadiri masih sepi, hanya beberapa orang saja yang tampak duduk di barisan depan. Saya memang memilih datang 30 menit lebih awal agar tidak kesulitan mendapatkan parkir. Saya lalu memilih duduk di barisan ketiga dari depan. Tak lama kemudian seorang ibu berusia sekitar 45 tahun datang dan duduk tepat disebelah saya. Sepertinya dia juga datang seorang diri seperti saya. Saya lalu tersenyum dan mengulurkan tangan padanya sambil memperkenalkan diri. Hanya dalam beberapa menit kami sudah terlibat pembicaraan yang menarik. Ibu Lily, nama ibu itu adalah seorang pengusaha yang sangat sukses, beliau memiliki beberapa usaha besar yang beromzet puluhan milyar rupiah perbulan.
"Ibu kan sudah sangat sukses, kenapa masih mengikuti seminar seperti ini? Seharusnya malah ibu yang jadi pembicara." kata saya sambil bercanda.
Ibu Lily tertawa mendengar kata-kata saya, wajahnya yang putih jadi tampak memerah.
"Dengan mengikuti seminar-seminar seperti ini, saya jadi lebih semangat dan selalu mendapat ide-ide segar untuk memajukan bisnis saya." jelasnya.
"Hampir setiap hari saya bertemu dengan para staf saya, dan yang saya lakukan adalah memberi pengarahan demi pengarahan kepada mereka, saya mengajar mereka.Sedangkan di seminar seperti ini saya hanya menjadi pendengar saja. Itulah yang saya butuhkan, diam, mendengarkan dan belajar. Dan ini sudah menjadi kebutuhan jiwa, karena disaat saya malas belajar saya akan  tertinggal beberapa langkah dari orang lain. Jika saya berhenti belajar maka saya akan tertinggal selama-lamanya." paparnya lebih lanjut.
Disadari atau tidak, belajar adalah bagian hidup dari seseorang, serupa dengan bayangan orang itu sendiri. Banyak penelitian yang telah membuktikan manusia sudah mulai menjalani proses belajar sejak masih didalam kandungan ibunya, proses ini terus berkembang hingga  manusia dilahirkan ke dunia, dia kemudian mulai belajar menyusu, berjalan dan berkomunikasi dan lain-lain. Saat mulai lebih besar, manusia belajar lebih banyak lagi hingga ke lingkungan sosial yang majemuk.
Bagi orang-orang yang ingin sukses, proses belajar harus terus dilakukan tanpa henti, karena kunci utama kesuksesan cuma satu yaitu belajar. Waktu kecil saya suka sekali membaca cerita silat karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo, hingga sering mendapat cubitan dari mama saya karena jam tidurpun saya pakai untuk membaca. Apa yang saya peroleh dari cerita silat-cerita silat itu adalah tidak ada satu pendekar pun yang akan menjadi pendekar nomor satu jika tidak belajar dengan giat. Sekalipun ada guru silat sakti mandraguna yang muncul dihadapan mereka dan memberikan kitab pusaka tendangan tanpa bayangan atau tapak sakti, akan percuma jika mereka tidak bisa mempelajarinya, mengapa? karena membaca saja mereka tidak bisa. Misalkan dipelajari namun hanya satu dua kali terus tidak mau belajar lagi, juga hanya akan menjadikan mereka pendekar-pendekar rumahan yang hanya menang dalam rumah saja. Anggaplah ada yang berhasil mempelajari, namun ingat di dunia persilatan ada istilah di atas langit masih ada langit, jadi mereka masih harus terus belajar untuk menyempurnakan ilmunya atau menciptakan jurus-jurus baru yang lebih dahsyat.
Di jaman inipun banyak "pendekar-pendekar ulung" yang bermunculan, mereka adalah karyawan-karyawan super dan pebisnis-pebisnis tangguh, yang tentu bisa super dan tangguh karena memiliki ilmu yang tinggi, dan ilmu itu mereka dapat melalui belajar. Kita tidak akan mampu bersaing apalagi mengalahkan mereka jika kita daya saing kita lemah. Kekuatan dari belajar adalah menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan dan daya saing, dengan demikian kesuksesan akan lebih mudah untuk diraih.

Sukses Selalu.

Minggu, 10 April 2011

Indah Pada Waktunya.

Tiada hal yang paling membahagiakan hati seorang petani, kecuali tiba saatnya menuai. Saat menuai adalah waktu yang indah bagi petani menikmati jerih payahnya setelah melewati masa menabur, memberi pupuk, dan merawat dengan sepenuh hati. Ada kalanya petani harus gigit jari jika mereka gagal panen, namun sebagai petani yang baik, mereka akan  kembali menabur atau menanam dengan harapan jika saatnya tiba mereka akan jadi petani yang sukses.
Demikian pula dengan kita, kita adalah petani-petani dalam bidang yang berbeda, pekerjaan yang kita tekuni saat ini adalah ladang kita untuk menuju kesuksesan. Setiap hari kita menabur bibit kerja yang maksimal, melakukan yang terbaik yang kita bisa. Pupuknya adalah ketekunan, semangat, hati yang gembira dan harapan. Namun jika ternyata hingga saat ini kita belum menuai, bersabarlah, itu menandakan masa menuai kita belum tiba. Bukankah semua ada masanya? 
Mungkin sebagian dari kita akan bertanya, "Bukankah seorang petani sungguhan, pasti tahu masa tuai dari tanamannya? Lalu bagaimana dengan saya, di bidang saya tidak dapat diprediksi kapan saatnya untuk saya berhasil."
Ingatlah bahwa seorang petani yang paling sukses sekalipun tidak akan pernah selamanya dapat menuai, dari hasil taburannya. Tapi karena mereka terus menabur maka ada waktu pula bagi mereka memetik hasil. Tentu kita masih ingat betapa hancurnya perasaan para petani cabai disekitar Gunung Merapi yang tidak dapat menuai akibat meletusnya Gunung Merapi. Saat ini juga ramai diberitakan bahwa di Probolinggo, ulat bulu menyerang kurang dari 60 ribu hektar lahan pertanian yang ditanami 8.500 pohon mangga di sembilan kecamatan. Adanya wabah ini tentu berakibat kegagalan panen bagi sejumlah petani. Kita hanya perlu melakukan tugas kita dengan baik dan benar, apapun hasilnya jangan melihat saat ini karena mungkin masih mengecewakan.
Kisah dari seorang "Petani", yang memulai usahanya di usia 60 tahun lebih berikut ini dapat kita jadikan pelajaran yang berharga. "Petani" ini walaupun sudah berusia lanjut tidak meremehkan kemampuannya untuk mulai melakukan usaha dengan cara menawarkan gagasannya ke banyak restoran. Beliau menawarkan resep sekaligus menunjukkan cara memasak ayam yang enak dengan harapan akan menerima royalti dari gagasan dan pengajarannya itu. Tercatat 1000 kali bahkan lebih beliau di tolak. Dengan mobil bututnya beliau keliling Amerika selama beberapa tahun tanpa kenal menyerah. Perjuangan yang tidak mudah untuk orang seusia beliau. Tapi pada akhirnya dia berhasil. Sekarang siapa yang tidak mengenal "Kentucky Fried Chicken"? dan Kolonel Sanders sang "Petani" sukses itu. Hasil "ladang" Kolonel Sanders saat ini juga dapat dinikmati oleh anak cucunya. Bayangkan jika beliau menolak untuk menabur kembali saat gagal panen yang ke 999, kehidupan anak cucunya belum tentu seindah saat ini bukan?
Teruslah menabur, memupuk dan tetap percaya bahwa segala sesuatu akan indah pada waktunya.

Sabtu, 09 April 2011

Membangkitkan Raksasa Dalam Diri Anda.

Benarkah manusia memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa?
Jika tidak percaya lakukanlah suatu uji coba. Pilihlah seorang teman yang menurut Anda tidak mampu berjalan cepat apalagi berlari, lalu ajak ke lapangan lari dan Anda lepaskan seekor anjing dibelakangnya, niscaya dia akan berlari secepat kilat.
Saat saya masih duduk di Sekolah Dasar, suatu sore rumah tetangga teman saya  terbakar, saat itu di dalam rumah tersebut hanya ada seorang ibu tua yang setiap hari menggunakan tongkat untuk berjalan. Ajaibnya ketika kebakaran ia dapat berlari keluar masuk berusaha menyelamatkan barang-barang dalam rumahnya tanpa menggunakan tongkat.
Dua cerita di atas hanyalah bukti kecil akan  kemampuan dan kekuatan manusia yang luar biasa.
Manusia diciptakan dengan segala kesempurnaan, termasuk potensi dalam dirinya berupa kemampuan dan kekuatan. Kita harus menyadari hal ini sebagai karunia yang istimewa bagi manusia. Potensi ini sangatlah besar, sebesar dunia yang terus mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang luar biasa yang dimotori dan diotaki oleh orang-orang yang tahu bagaimana membangkitkan potensi dirinya. Mereka menciptakan teknologi-teknologi supercanggih, membangun gedung-gedung pencakar langit, menemukan ribuan jenis obat dan lain sebagainya. Potensi ini adalah raksasa dalam diri manusia.
Kenapa Daud yang bertubuh kecil dapat mengalahkan Goliath yang besar bagaikan raksasa? Karena Daud berhasil membangkitkan raksasa di dalam dirinya yang jauh lebih besar dari Goliath, yaitu rasa percayanya bahwa Allah berada dipihaknya. Daud tidak melihat tubuh Goliath yang sangat besar sebagai hambatan untuk mengalahkannya.
Pembalap sepeda legendaris, sekaligus pemegang tujuh gelar juara berturut-turut Tour De France, Lance Armstrong, sebelum menjadi juara, terkena kanker testis yang sangat parah. Namun dia tidak putus asa, saat semua orang tidak melihat harapan, dia malah berkata akan berjuang untuk sembuh dan akan memenangkan Tour De France. Lance Armstrong membangkitkan raksasa dalam dirinya, berupa kepercayaan diri yang sangat besar, dan dia berhasil.
Bagi saya, raksasa dalam diri adalah keyakinan, keteguhan dan semangat yang besar, yang jauh lebih besar dari setiap masalah yang saya hadapi. Saya hanya perlu melatih untuk membangkitkan raksasa itu setiap saat, karena tanpa latihan maka raksasa itu hanya berupa bayangan saja. 
Jika hari ini Anda menginginkan sebuah rumah idaman namun uang Anda jauh dari cukup untuk membelinya, bangkitkanlah raksasa dalam diri Anda dalam bentuk keyakinan bahwa Anda pasti akan memiliki rumah itu, dan bertindaklah dengan bekerja seproduktif mungkin. Jangan melihat harga yang mahal dari rumah tersebut tapi lihatlah potensi yang Anda miliki, yang dapat digunakan untuk mencari uang dan membayar berapapun harga rumah itu. Jika bisnis Anda tidak berkembang, lawanlah rasa khawatir yang ada, bangkitkan raksasa keyakinan yang baru, tidak ada yang tidak bisa Anda hadapi jika Anda teguh dan semangat.  Masalah apapun yang Anda hadapi saat ini baik dalam bisnis, karir, keluarga, cinta ataupun persahabatan, semuanya adalah Goliath-Goliath yang berusaha menahan langkah Anda untuk dapat terus maju. Anda harus hadapi semua itu dengan membangkitkan raksasa yang jauh lebih besar dari diri Anda.
Terus kembangkan raksasa keyakinan, keteguhan dan semangat dalam diri Anda, dan buatlah itu semakin besar dan semakin besar hingga Anda mengalami transformasi hidup yang luar biasa.
Sukses buat Anda.

Jumat, 08 April 2011

"Mengamuk" Untuk Sukses.

 "Aku memandang wajahku di cermin,
lalu berkata pada diriku, kamu kuat, kamu hebat,
kamu adalah pemenang"


Salah satu berita pada hari Jumat 8 April 2011, di koran Jawa Pos menarik perhatian saya. Judul beritanya adalah Bali Disebut Neraka, DKP mengamuk. Diberitakan bahwa Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung "mengamuk" kemarin, akibat artikel yang dimuat pada tanggal 1 April 2011 di majalah Time yang berjudul Holidays in Hell: Bali's Ongoing Woes.
"Ya, kami mengamuk. Kami kerahkan seluruh pasukan ke Kuta dan Legian. Kami juga menerjunkan 26 unit truk pengangkut sampah," jelas Kepala DKP Badung Putu Eka Mertawan, di acara bersih-bersih Pantai Kuta itu. Namun Eka menolak bahwa aksi bersih-bersih itu akibat artikel yang dimuat di majalah Time.
Ketertarikan saya pada berita ini karena mengingat pengalaman saya ketika bertemu dengan salah seorang TOP Agent dari salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Orangnya masih muda, penuh semangat dan sangat percaya diri. Beberapa kali ia terpilih menjadi Agen terbaik dan mendapatkan banyak penghargaan. Keberhasilannya itu juga membuat penghasilannya perbulan mencapai ratusan juta rupiah. Well, semua orang tentu ingin penghasilan sebesar itu. Ketika saya tanya, apa rahasia kesuksesannya, dia berkata,"Saya sukses karena saya sering mengamuk."
"Mengamuk?" dengan heran saya bertanya padanya.
"Bagi orang-orang pada umumnya, kata mengamuk mengandung konotasi negatif. Namun bagi saya ini adalah cara untuk menyadarkan saya agar tidak lemah dan tidak mudah menyerah. Anda tentu paham, disetiap pekerjaan pasti ada kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi, misalnya penolakan. Sebagai marketing, penolakan adalah makanan saya sehari-hari, tapi jika semua orang yang  saya datangi menolak maka tentu saja perasaan putus asa, kecewa, dan merasa tidak cocok dengan pekerjaan ini akan datang menghantui., akhirnya saya menjadi lemah dan menyerah. Melihat keadaan diri saya seperti itu, saya lalu "mengamuk" pada diri saya sendiri." jelas si Agen penuh semangat.
Penjelasannya yang begitu lugas membuat saya akhirnya memahami arti kata "mengamuk" yang ia maksudkan.
Kesuksesan adalah perjuangan, tidak ada orang yang sukses tanpa berjuang. Semakin tinggi kesuksesan yang ingin diraih maka tentu saja semakin besar perjuangan untuk meraihnya. Mungkin Anda pernah kagum pada seseorang karena kesuksesan yang diraihnya, tapi tidak pernah tahu seberat apa perjuangan yang harus dilaluinya.
Bagi si Agen Asuransi, perjuangan yang harus dia taklukan adalah melawan kelemahan diri sendiri dengan cara "mengamuk", dia memilih memarahi kelemahannya dan menolak kelemahan itu ada dalam dirinya. Dia tidak ingin mencari kesalahan pada orang lain ataupun pada perusahaaan tempatnya bekerja. Dirinya sendirilah yang menentukan kesuksesannya. Rasa lemah berakibat fatal dalam hidup kita, ia hanya membawa kita pada pikiran-pikiran ataupun perasaan-perasaan negatif seperti putus asa, kecewa dan sebagainya yang akhirnya menenggelamkan kita dalam lautan kegagalan.
Saatnya bagi kita untuk "mengamuk" pada diri sendiri, pada kelemahan kita, mengusir jauh -jauh kelemahan itu dan melangkah dengan penuh semangat menunju kesuksesan.
Tahukah Anda hasil "mengamuk" dari DKP Badung? Mereka berhasil mengangkut sampah hingga 182 ton dalam sehari.

Kamis, 07 April 2011

Mengatur Waktu, Menciptakan Moment Yang Berharga.

 "Setiap manusia memiliki waktu yang sama, tapi pengaturannyalah yang menentukan
apakah ia dapat memiliki moment-moment berharga dengan Tuhan, 
keluarga, sahabat, pekerjaan, dan orang lain dari waktunya yang ia miliki."

Delapan tahun yang lalu saya berkenalan dengan seorang ibu di salah satu komunitas bisnis.Beliau seorang wanita biasa yang berusia hampir 50 tahun, setengah dari usia saya, namun mau belajar berbisnis untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tidak lama kemudian kami menjadi akrab dan sering melakukan kegiatan bisnis bersama, bahkan hingga ke luar kota. Hampir setiap hari kami melakukan aktifitas bersama, kami saling menolong dan sering berbagi satu sama lain. Saking dekat dan akrabnya kami dijuluki anak dan ibu oleh rekan-rekan lain. Suami dan anak-anak beliau pun menerima saya dengan baik, suatu hal yang tentu saja memberi arti yang mendalam bagi saya dan semakin menumbuhkan rasa sayang saya pada beliau.
Dalam kurun waktu beberapa tahun, bisnis kami masing-masing mengalami perkembangan yang pesat. Dari kehidupan dengan kondisi ekonomi yang biasa-biasa saja, ibu itu berhasil mengubah kehidupan keluarganya menjadi jauh lebih baik, begitu pula dengan saya.
Namun karena tingkat kesibukan yang semakin tinggi, lama kelamaan kami jadi jarang bertemu, bahkan kemudian saya benar-benar lost contact dengan beliau. Saat itu saya memang memilih konsentrasi penuh untuk mengembangkan jaringan bisinis saya hingga ke luar pulau.
Suatu ketika saya mendengar kabar, beliau masuk rumah sakit karena penyakit diabetes, saya ingin sekali mengunjungi beliau tapi jadwal yang begitu padat membuat saya selalu memutuskan untuk menunda kunjungan ke beliau. Hal ini terjadi berulang kali, kondisi fisik yang semakin lemah membuat ibu itu sering menjalani rawat inap, dan saya tidak pernah sekalipun menjenguknya. Sebenarnya  dalam hati kecil, saya pun merasa bersalah dan berdosa pada beliau, karena tidak mau menyediakan waktu untuk beliau. Hingga akhirnya ketika saya mendapat kabar beliau masuk rumah sakit lagi dan kondisinya semakin parah, saya memutuskan untuk mengunjungi beliau. Sungguh saya tidak pernah menyangka bahwa kedatangan saya membuat beliau menitikkan airmata.
Sambil memegang tangan saya, beliau berkata lemah dan terisak, "Kamu kok sombong sih, tidak pernah menjenguk ibu."
"Ibu kangen sama kamu, beberapa kali ibu berusaha menghubungi tapi nomor handphonemu tidak aktif, ibu sms pun tidak masuk." lanjutnya.
Tidak sadar airmata saya menetas mendengar kata-kata yang terucap lemah dari mulut beliau,. Saya tidak berani menatap beliau karena rasa bersalah semakin besar tumbuh di hati saya. Dengan erat saya menggenggam tangannya dan menatap tubuhnya yang dulu berisi tapi sekarang tampak kurus.
Lalu dengan menguatkan hati saya berkata, "Maaf kan saya bu."
"Tidak apa-apa, melihat kamu sekarang ada di sini ibu bahagia. Tapi janji yah setelah ibu keluar dari rumah sakit, kamu harus bawa ibu jalan-jalan. Dulu kan kamu sering mengajak ibu jalan-jalan, ngopi-ngopi sambil bercerita dan belanja bareng. Meskipun saat itu kita masih kekurangan uang, tapi kamu selalu bilang, jangan khawatir karena sudah ada dana cadangan untuk dinikmati." kata beliau sambil tersenyum, sorot matannya  seakan-akan dipenuhi oleh kenangan-kenangan yang ia inginkan kembali. 
"Saya janji bu, ibu harus sehat, harus kuat, agar kita bisa keliling bersama lagi. Saya  pasti ajak ibu jalan-jalan. Hubungi saya deh setelah ibu sehat." kata saya berusaha menguatkan beliau sambil memberikan nomor handphone saya.
Sekilas terbayang terbayang di benak saya saat-saat kami masih sering bersama, saya sering memaksa beliau untuk menyisihkan sebagian uang untuk dinikmati, karena bagi saya itu penting agar tidak stress, namun harus disesuaikan dengan kondisi.
"Oh yah jangan lupa ajak Maria yah, dia kan anggota geng kita juga."  kali ini beliau berkata sambil  tertawa kecil dan terdengar bersemangat.
Sayapun ikut tertawa, Maria adalah sahabat kami yang sudah saya anggap seperti kakak sendiri, orangnya lucu dan baik hati.
Seminggu kemudian, sebuah sms yang saya terima membuat saya sangat terpukul, anak ibu itu memberi kabar bahwa si ibu meninggal dunia.
Kesedihan yang mendalam menyelubungi hati saya, sambil menahan tangis saya menghubungi Maria dan bercerita betapa menyesalnya saya selalu menunda waktu selama ini, hingga tidak bisa berbagi kebahagiaan dengan sang ibu. 
Setelah kejadiaan tersebut, saya terus berkata pada diri sendiri seandainya saya begini, seandainya saya begitu, mungkin saya tidak akan sesedih sekarang, namun akhirnya saya tahu bahwa kesalahan terbesar saya adalah tidak mengatur waktu dengan baik, hanya melihat bahwa pekerjaan saya lah yang lebih penting.
Namun penyesalan tidak akan pernah mengubah kembali sesuatu yang telah terjadi. Satu hal yang petik dari pengalaman ini yaitu saya tidak boleh menunda-nunda waktu karena manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi didepannya. Dalam hitungan detik segala sesuatu dapat saja berubah, dan dapat membuat kita menyesal. 
Dalam hidup ini, manusia harus melihat bahwa ada bagian-bagian yang memang harus dijalani sebagai makhluk sosial yaitu hubungan dengan Tuhan, keluarga, sahabat, pekerjaan, dan orang lain.  Semuanya penting, oleh karena itu setiap manusia harus bisa mengatur dengan baik waktu yang dimilikinya agar tidak kehilangan moment-moment berharga dari semua hubungan tersebut.

Rabu, 06 April 2011

The Ripple Effect; Aksi Kocak Briptu Norman.

Beberapa hari lalu, adik laki-lakiku Denny yang sedang asyik di depan laptopnya, tiba-tiba tertawa terpingkal-pingkal sambil berteriak, "Hahaha, lucu, benar-benar lucu.....".
Aku tahu dia pasti sedang menonton video di Youtube, hal yang telah menjadi kebiasaannya setiap hari, apalagi dari laptopnya terdengar jelas suara lagu india yang dinyanyikan seorang pria. 
"Dia pasti sedang menonton video klip penyanyi India." pikirku.
Namun karena suara tawanya yang tidak berhenti juga, aku lalu menoleh padanya dan melihat wajahnya sangat merah karena tawa. Akupun tersenyum lebar dan mulai ikut merasakan energi lucu yang terpancar darinya. Rasa penasaran yang tak dapat aku tahanpun menyeruak, bergegas aku menuju Denny, menarik kursi lalu duduk disampingnya hendak melihat apa yang sedang ditontonnya. Sesaat menyaksikan video yang ditonton Denny itu akupun tertawa terbahak-bahak, sungguh lucu dan menarik. Kami begitu menikmati video itu sehingga tidak menyadari kehadiran Deasy, adik perempuan saya yang tiba-tiba ikut terbahak bahak dibelakang kami. 
Energi ceria memenuhi kami bertiga akibat aksi kocak dari Briptu Norman Kamaru, seorang polisi yang bertugas di kesatuan Brimob Polda Gorontalo. Briptu Norman melakukan lipsync dan berjoget mengikuti lagu Chaiyya-Chaiyya, yang menarik ia melakukan semua itu dengan begitu sepenuh hati, sempurna, goyangan badannya tidak kalah dari para penyanyi asal Hindustan, meski dilakukan sambil duduk.
Briptu Norman tentu tidak pernah menyangka bahwa aksinya itu akan menimbulkan suatu efek luar biasa, efek yang menimbulkan keceriaan bagi ratusan ribu penonton, padahal dia melakukan itu dengan tujuan hanya ingin menghibur temannya yang sedang bertugas bersama dia bulan maret 2011 lalu.. Satu tujuan mulia yang pada akhirnya menghibur banyak orang lain yang tidak ia kenal dan ternyata sudah sering dilakukannya.
Seperti benda yang jatuh ke air dan menimbulkan efek riak (The Ripple Effect), dimana air tersebut akan membentuk lingkaran kecil lalu terus melebar ke sekelilingnya tahap demi tahap. Demikianlah pengaruh dari tingkah kocak Briptu Norman. Cobalah untuk mengambil batu kecil lalu lemparkan ke air, Anda akan menyaksikan efek riak yang menarik, tentu saja semakin besar batu yang Anda gunakan maka semakin lebar pula efek riak yang timbul.
Sadar atau tidak sadar, memang benar bahwa sekecil apapun tindakan yang dilakukan seseorang, pasti  akan mempengaruhi keadaan disekitarnya. Ambil contoh Anda masuk ke kantor dengan wajah cemberut dan tidak menegur rekan-rekan kerja Anda, maka efek yang timbul beberapa rekan Anda akan saling berbisik mempertanyakan kondisi Anda, bahkan beberapa diantaranya bisa saja ikut cemberut .Sebaliknya jika Anda masuk kantor dengan senyuman yang manis, perasaan yang bahagia dan menyapa rekan-rekan Anda, maka pasti akan tercipta sutatu energi positif yang tentunya akan semakin membuat hari Anda menjadi indah.
Alangkah indahnya dunia jika setiap orang mau untuk menjaga tingkah lakunya, memberikan efek yang positif
bagi orang-orang disekelilingnya. 
Seperti yang dilakukan oleh Briptu Norman, yang selalu ingin menyenangkan hati temannya. Tindakannya itu sangat positif dan membawa keberuntungan bagi dirinya pula. Saat ini dia menjadi sangat popular, bahkan kisahnya telah diliput pula oleh beberapa media asing, seperti Yahoo News Malaysia. Bayangkan betapa banyak jiwa yang menjadi bahagia karena aksi lucunya. Orang-orang yang mungkin sedang suntuk, capek, lesu atau tidak bahagia, akan berubah jika menyaksikan videonya.
Salut buat Briptu Norman Kamaru.

Selasa, 05 April 2011

Arti Motto Hidup.

Jika Anda melintasi jalan raya, ada banyak papan-papan iklan yang menarik perhatian. Beberapa dari papan iklan itu mungkin menggambarkan perusahaan dengan produk-produk yang mereka tawarkan, dan tentu saja moto atau semboyan dari perusahaan tersebut. Suatu perusahaan tanpa motto bagaikan sayur tanpa garam, tidak memiliki cita rasa yang membuat orang-orang ingin mencicipinya.
Motto memberi arti tersendiri bagi perusahaan dan juga konsumen ataupun calon konsumen, di buat sedemikian rupa untuk menumbuhkan rasa percaya banyak pihak terhadap perusahaan.
Salah satu perusahaan besar dunia, yang selalu masuk dalam daftar Perusahaan Terbaik setiap tahun, bahkan menduduki posisi puncak di tahun 2010 versi majalah FORTUNE yaitu Wal-Mart memiliki motto "Save Money Live Better". Sebagai perusahaan retailer terkemuka, Wal-Mart menyatakan lewat mottonya betapa hemat berbelanja di tempat mereka sehingga para konsumen dapat berhemat dan hidup dengan baik.
Totoya yang juga merupakan salah satu perusahaan raksasa otomotif dunia mempunyai semboyan "Moving Forward" atau bergerak maju, yang menggambarkan kondisi perusahaan mereka yang inovatif.
Kekuatan sebuah motto tidak hanya dapat mempengaruhi konsumen atau calon konsumen, namun juga bagi karyawan-karyawan perusahaan tersebut, motto menjadi salah satu alat motivasi untuk bekerja dengan rasa bangga dan produktif.
Demikiannya halnya bagi setiap pribadi, memiliki motto hidup sangatlah penting. Orang-orang terkenal, sukses dan telah mengukir sejarah, rata-rata memiliki motto hidup yang membantu mereka untuk tetap pada jalur yang mereka tentukan, dan membantu mereka mencapai impian ataupun harapan mereka.Karena motto hidup biasanya berupa kalimat penyemangat, penyejuk, pembimbing ataupun pencerah untuk mencapai kehidupan yang didambakan.
Bill gates, salah satu orang terkaya di dunia, mempunyai motto: "Jika Anda terlahir miskin itu bukan kesalahan Anda, tapi jika Anda mati miskin itu adalah kesalahan Anda".
Bintang sepakbola yang terkenal bukan hanya karena kehebatannya di lapangan hijau, namu juga karena hidupnya yang sangat religius, Ricardo Kaka,  memiliki motto: "Tuhan Itu Baik".
Steve Jobs, CEO Apple Company yang terkenal memiliki kreatifitas ulung, menyatakan salah satu motto hidupnya sebagai berikut, " Jika kita hidup setiap hari seperti hari terakhir bagi kita, kita akan menciptakan sesuatu yang benar-benar besar akhirnya."
Motto adalah alat pengarah dan penggerak yang dapat memacu setiap perusahaan ataupun untuk pribadi untuk bergerak dan terus bergerak menuju keberhasilan.
Bagaimana dengan Anda?
Apa motto hidup Anda?

Kupu-Kupu Yang Cantik

 
Kupu-kupu adalah bunga yang terbang,
menebarkan pesona dan keinginan untuk meraihnya.
Sama seperti kupu-kupu,
saya pun ingin terbang dan menebar keindahan.
(Eksel Joel Loanard)     

Seekor ulat memandang iri pada sepasang kupu-kupu yang hinggap dengan anggun di dekatnya. Ulat itu  lalu berkata pada dirinya sendiri, "Kenapa aku tidak tercipta seindah kupu-kupu?"
Sahabatnya yang mendengar hal itu menjawab, "Bersabarlah, waktunya akan tiba bagi kamu dan saya menjadi kupu-kupu yang cantik."
Ulat yang pertama, tidak menyadari bahwa kondisinya akan berubah suatu saat, dia hanya melihat keburukannya saat ini tanpa menyadari bahwa itu adalah bagian proses alam yang harus dilewatinya, bagian dari suatu metamorfosis sempurna.
Seekor kupu-kupu yang cantik tidak terlahir begitu saja menjadi kupu-kupu, ia harus mengalami metamorfosis yang di awali dari telur. Telur membutuhkan waktu 3-7 hari untuk menetas dan menjadi seekor ulat.
Sangat jarang ada orang yang menyukai ulat dan mengatakan lucu, cantik, ataupun menarik saat melihatnya, yang pasti banyak orang yang jijik dan geli jika melihat ulat. Namun ulat itu hanya perlu melewati masa-masanya sebagai ulat yang di kenal dengan istilah masa instar, yaitu masa-masa ulat terus makan dan beberapa kali mengalami proses penggantian kulit, hingga ulat berhenti makan sama sekali dan membentuk kepompong. Dalam kepompong terjadi masa perkembangan yang sempurna, hingga tiba saatnya  kupu-kupu yang akan terlahir berjuang untuk keluar dari kepompong, menggeliatkan tubuh dan menekan sayapnya  pada dinding kepompong sekuat tenaga, lalu terlahirlah seekor kupu-kupu yang cantik.
Tatkala kita mempelajari dunia sekitar kita, kita akan menyadari bahwa segala sesuatu diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu. Dari kupu-kupu manusia dapat belajar bahwa keindahan tidak terjadi begitu saja, ada masa-masa sulit yang harus dilewati terlebih dahulu untuk menghasilkan transformasi yang sempurna. Masa-masa itu mau tidak mau harus kita jalani karena itu adalah masa untuk membentuk kepribadian, karakter atau sikap yang dibutuhkan untuk menciptakan keindahan suatu saat. Jika kita tidak melewatinya maka niscaya tidak akan ada keindahan yang lahir dari diri kita.
Ada suatu cerita menarik yang mungkin pernah kita dengar, dimana seorang gadis kecil melihat kepompong di dedaunan sebatang pohon didepan rumahnya bergoyang-goyang, lalu ia menyadari bahwa sebentar lagi dari kepompong itu akan keluar seekor kupu-kupu. Namun si gadis kecil yang menunggu begitu lama merasa tidak sabar karena kupu-kupunya tidak keluar juga walaupun mulai terlihat retakan-retakan kecil. Dengan tidak sabar ia lalu membantu si kupu-kupu keluar dengan merobek kepompongnya pelan-pelan. Ia berhasil, dan berharap menyaksikan kupu-kupu itu mengembangkan sayap dan terbang, tapi harapannya tidak menjadi kenyataan, si kupu-kupu tidak dapat terbang karena salah satu masa penting yang harus dilewatinya yaitu membuka kepompong dengan kekuatan sayapnya sendiri terlewati karena pertolongan gadis kecil itu. Sayap yang seharusnya kuat kini tidak berguna lagi, si kupu-kupu hanya mampu berjalan biasa.

Senin, 04 April 2011

Cara Pandang Yang Benar.

Aku memandang dunia dari balik kaca berwarna merah, duniaku menjadi merah.
Tatkala aku menggantinya dengan warna hijau, duniaku menjadi hijau.

Suatu saat, sekitar 12 orang pimpinan dari berbagai divisi sebuah perusahaan besar mengadakan rapat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan yang semakin buruk. Dalam dua tahun terakhir penjualan produk perusahaan tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis. Akhirnya mereka sepakat untuk mengundang seorang motivator terkenal yang mungkin bisa membantu mereka mengatasi masalah yang ada.
Seminggu kemudian, mereka berkumpul kembali dan hadir pula sang motivator. Para pimpinan perusahaan itu satu persatu lalu bercerita tentang kondisi yang mereka alami, apa yang terjadi pada divisi mereka masing-masing, kendala-kendala yang membuat mereka patah semangat dan lain sebagainya. Ternyata mereka  semua merasa mengalami masalah yang sangat pelik dan tidak bisa menemukan jalan keluar. Setelah mendengar semua keluh kesah itu sang motivator mengambil selembar kertas putih besar, lalu membuat satu titik hitam di tengah-tengah kertas tersebut. 
Sang motivator lalu bertanya pada seorang   pimpinan,  "Apakah yang kamu lihat pada lembaran kertas ini?"
"Saya melihat satu titik hitam kecil pak." jawab pimpinan itu.
Sang motivator lalu bertanya pada pimpinan lainnya, "Kalau Anda, apakah yang Anda lihat pada kertas putih ini?"
"Satu titik hitam kecil pak." jawab pimpinan itu dengan tegas.
Kemudian sang motivator berjalan keliling mendatangi pimpinan yang lainnya dan mengajukan pertanyaan yang sama, dan semua jawaban yang terlontar dari pimpinan-pimpinan itu ternyata sama.
Motivator itu tersenyum dan berkata pada para pimpinan, "Hal inilah yang menyebabkan perusahaan Anda  tidak berkembang."
"Anda terlalu sibuk melihat masalah yang ada sehingga tidak dapat memikirkan hal yang lain. Titik hitam yang ada di lembar kertas ini hanyalah satu titik kecil yang seharusnya tidak menutup pandangan mata Anda untuk melihat bahwa ada hal lain yang ada di kertas ini yang jauh lebih besar yaitu bagian berwarna putih.Anda harus belajar untuk memandang suatu masalah dengan cara pandang yang benar." papar sang motivator.
"Jika Anda hanya berkutat pada masalah maka Anda akan kehilangan daya, akibatnya produktifitas dan kreatifitaspun hilang." lanjutnya.
Dalam menghadapi suatu masalah, jika kita berkutat hanya pada titik hitam kecil yang kita lihat sebagai sumber dari segala masalah yang timbul maka akan membuat kita mengalami kemunduran, karena akhirnya kita tidak mampu melihat bagian-bagian lain yang lebih besar dan lebih baik.
Masalah tidak akan pernah lepas sepanjang kita masih hidup di dunia ini, cara pandang kitalah yang akan menolong untuk menghadapi masalah itu. Jika kita memandang masalah itu sebagai bahaya yang mengancam dan membuat kita lemah maka kita akan benar-benar lemah, namun jika kita memandang masalah itu sebagai tantangan maka dengan optimis kita pasti menghadapinya dan berjuang untuk melewatinya.
Apa yang dialami oleh para pemimpin tersebut, mungkin pernah atau bahkan sedang kita alami. Ingatlah untuk memilih cara pandang yang benar, karena cara pandang yang benar akan menghasilkan perasaan yang tenang, perasaan yang tenang akan menuntun pada sikap yang tenang, dengan sikap yang tenang maka keputusan yang bijaksanapun akan tercipta.
Cobalah mengambil sebuah kaca berwarna merah yang transparan, pilihlah sebuah objek dan lihatlah dari balik kaca tersebut, objek dibalik kaca itu pasti menjadi merah.  Jika Anda mengganti dengan kaca berwarna hijau, maka objeknya akan berwarna hijau, demikian pula jika Anda menggunakan warna-warna lain, warna objek akan berubah mengikuti warna kaca.
Nikmatilah hidup dengan cara pandang yang benar.

Minggu, 03 April 2011

Gol Gol Yang Indah (Melangkah Pasti Dengan Tujuan Yang Jelas).



"Hidup digerakkan oleh tujuan, tanpa tujuan maka hidup tak akan berarti."

Layaknya bermain sepakbola, hidup yang kita jalanipun akan menjadi berarti jika kita memiliki tujuan, yaitu menciptakan gol-gol yang indah. Para pemain sepakbola berlatih dengan tekun, disiplin, penuh semangat dan tak kenal lelah untuk itu, menciptakan gol, tidak ada tujuan lain. Jika gol tercipta, maka bukan hanya mereka yang akan bersorak gembira, para penontonpun akan turut bersorak dan jangan lupa kesuksesan pun akan menghampiri.
Demikian pula dengan hidup kita, bayangkan jika Anda tidak memiliki tujuan, maka Anda hanya akan berputar pada lingkaran kecil yang Anda ciptakan. Hidup jadi tidak bermakna.
Memang bagi sebagian orang, tidak gampang menentukan tujuan hidup mereka; apa yang mereka inginkan dan bagaimana untuk meraih itu? Hal ini seringkali menjadi pertanyaan klasik yang sulit untuk di jawab. Namun sebenarnya menentukan tujuan hidup tidaklah sukar, kita dapat memulainya dengan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu. Beberapa tahun lalu ketika saya telah menyelesaikan pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi di kota tempat saya tinggal, saya bingung menentukan langkah hidup saya selanjutnya. Lalu saya mulai berdoa dan berpikir keras untuk menentukan tujuan hidup saya. Karena saya menyadari bahwa tanpa tujuan, langkah saya akan tidak terkendali dan akhirnya saya hanya akan mengalami kegagalan. 
Namun seperti yang telah saya tulis sebelumnya, ternyata tidak mudah menentukan tujuan hidup, saya belum mendapatkan sesuatu yang bisa membuat saya tergerak melangkah dengan semangat. Hingga suatu saat saya mengunjungi ayah saya (kami tinggal di kota yang berbeda dan hampir satu tahun tidak bertemu), saya melihat sosok tubuh ayah yang dulu begitu gagah telah berubah menjadi agak kurus dan kakinya tampak lemah. Hubungan saya dengan ayah menurut saya tidaklah harmonis, karena saya selalu tidak bisa menerima sikapnya yang selalu keras dan tidak mau kalah.
Pertemuan itu menyisakan bekas yang mendalam di lubuk hati saya. Saya lalu menyadari bahwa apapun yang telah terjadi beliau adalah ayah saya, saya tidak mungkin ada di dunia ini tanpanya. Kesadaran yang muncul membuat saya berlutut pada Tuhan dan berdoa, "Tuhan, saya tahu, saya mengerti sekarang. tujuan hidup saya saat ini adalah ingin memberi kebahagiaan buat ayah. Berilah saya kesempatan untuk mewujudkannya. Berilah umur yang panjang buat ayah. Saya akan berjuang untuk membahagiakan ayah." 
Saya sudah menemukan tujuan hidup saya, semangat yang muncul begitu besarnya, yang ada di benak saya adalah dalam tiga tahun ke depan saya akan membawa ayah jalan-jalan ke luar negeri.
Saat kita menemukan tujuan hidup, maka semangat yang besar akan tumbuh untuk mencapainya, semangat itu akan menemani hari-hari kita untuk menggapainya. Kita butuh semangat yang besar, karena  untuk menuju  pada tujuan banyak tantangan yang harus kita hadapi, tantangan yang bisa saja meruntuhkan semangat yang ada. Saat Anda, ingin menciptakan gol, tentu Anda harus melewati rintangan yang berupa pemain-pemain lawan, bahkan di ujung gawang seorang kiper juga sudah menanti untuk menahan serangan Anda.  Tidak ada yang mudah tapi juga tidak ada yang mustahil. Tujuan itu akan kita capai jika kita terus bergerak dan pantang menyerah.
Saya pun mengalami tantangan yang sangat besar untuk mencapai tujuan, untuk menciptakan gol-gol saya. Tapi tantangan tidak menyurutkan langkah saya, kerja keras menjadi santapan saya tiap hari dan doa selalu menjadi kekuatan saya. Hingga pada akhirnya Tuhan mengijinkan saya menciptakan gol yang indah dengan berhasil membawa ayah saya ke Sydney-Autralia, tahun-tahun berikutnya saya tidak hanya membawa ayah tapi juga ibu saya ke negara-negara lain.
Tentukanlah tujuan hidup dengan jelas, karena tujuan hidup akan menggerakkan orang-orang sedemikian rupa sehingga memiliki semangat yang tak pudar, kemauan untuk kerja keras, serta kerelaan untuk menghadapi tantangan.
Pandanglah rintangan, hambatan atau apapun yang menghalangi sebagai tantangan yang harus dilewati dan percayalah bahwa Anda dapat menciptakan gol-gol yang indah, sehingga Anda dan orang-orang yang ada sayangi akan bersorak gembira.
                                   

Sabtu, 02 April 2011

Pilihan Hidup Oprah.

The greatest discovery of all time is that a person can change his future
by merely changing his attitude -Oprah

Penemuan terbesar sepanjang masa adalah bahwa seseorang
dapat mengubah masa depannya hanya dengan mengubah sikapnya-Oprah
(Diambil dari salah satu tweet Oprah_World)

Setiap kali menonton The Oprah Winfrey Show, saya selalu terpesona dengan gaya bicaranya yang santai tapi cerdas. Pribadinya yang ramah juga tidak mampu menutupi kewibawaan yang memancar dari dirinya. Sebagai salah satu wanita yang sukses luar biasa dan menjadi salah satu wanita yang berpengaruh di dunia, Oprah selalu mampu menunjukkan sisi kemanusiaan yang rendah hati, penuh perhatian, dan belas kasih, sikap yang jarang dimiliki oleh pesohor-pesohor dunia lainnya.
Walaupun malu untuk mengakuinya, saya mau mengatakan bahwa beberapa kali saya menitikkan airmata saat menonton acara ini, karena kisah-kisah luar biasa yang di angkat sangat menginspirasi saya.
Jika Anda meng-googling nama Oprah Winfrey, saat ini tercatat 26.200.000 berita tentangnya di dunia maya. Pertanyaannya sekarang adalah mengapa Oprah dapat memperoleh pencapaian yang begitu luar biasa? Padahal menilik artikel di Wikipedia, latar belakang hidup Oprah termasuk sulit dan keras. Oprah yang lahir pada tanggal  29 januari 1954 di Kosciusko, Mississippi  ini dibesarkan oleh neneknya yang bernama Hattie Mae secara keras di sebuah perternakan selama enam tahun.
Hingga ketika berusia enam tahun, ibunya, Vernita, mendapatkan pekerjaan sebagai pembantu di Milwaukee, Wisconsin dan akhirnya mengambil Oprah kembali dari neneknya. Di Milwaukee, Oprah bersama ibunya dan dua saudara tirinya tinggal dalam satu kamar. Kesibukan ibunya membuat Oprah sering kabur dari rumah. Di usia 9 tahun Oprah mengalami pelecehan seksual oleh sepupunya, Oprah mengganggap itu karena kesalahannya sendiri. Tatkala berusia 14 tahun Oprah hamil, namun bayinya meninggal tidak lama setelah dilahirkan.
Kehidupan Oprah ternyata mulai berubah ketika di usia 14 tahun ia tinggal bersama ayahnya Vernon Winfrey dan ibu tirinya Zelma yang merupakan anggota terhormat masyarakat Tennessee.
Ayah Oprah tidak bisa mentoleransi sikap negatif Oprah atau nilai sekolahnya yang buruk. Oprah memperoleh nilai – nilai C di Milwaukee, tetapi hanya nilai A yang bisa diterima oleh ayahnya.
Awalnya, Oprah benci pada aturan tegas dan harapan tinggi mereka. Tapi, ternyata justru itulah yang ia perlukan, orangtua yang membuat peraturan dan menerapkannya dengan tegas, tapi juga memberikan cinta dan perhatian yang diinginkannya. Oprah pun bangkit.
Ketika merenungi artikel di Wikipedia tersebut, saya pun menyadari bahwa kilas balik hidup Oprah terjadi karena sikap tegas dari ayahnya juga cinta dan perhatiaan yang diberikan. Tapi yang terpenting adalah respon dari Oprah sendiri, karena tatkala merespon dengan baik keinginan orang tuanya Oprah pun menjadi berhasil. Pilihanlah yang membuat setiap orang gagal atau sukses, demikian pula yang dialami oleh Oprah. Karena pilihan yang tepat Oprah tumbuh menjadi pribadi yang luar biasa, banyak prestasi yang berhasil ditorehkannya dan tak sedikit penghargaan yang telah digenggamnya. Saat ini Oprah tercatat sebagai pembawa acara talk show paling sukses, pengusaha papan atas, produser film, filantropis dan lain-lain, yang membuat dia menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia. Tentu butuh perjuangan keras untuk mencapai semua itu.
Namun yang membuat saya lebih kagum lagi dari sosok Oprah, hingga saya menulis kisah ini adalah ketika beberapa bulan lalu beberapa media menuliskan bahwa Oprah memutuskan untuk menghentikan tayangan The Oprah Winfrey Show. Pernahkah Anda membayangkan seorang pemimpin besar yang hendak turun dari jabatan di saat masih memiliki jutaan orang pendukung dan penggemar?
Saya tidak tahu apa yang ada di benak Oprah, tapi bagi saya ini keputusan yang tentu telah dipikirkan matang-matang olehnya.
Pilihan kembali di tangan Oprah.
Saya berharap suatu saat dapat bertemu secara langsung dengan oprah.