Bisnis Online Oriflame Cosmetics Indonesia

Jumat, 25 Maret 2011

Aku, Seekor Burung Kecil dan Tuhan

Saat pulang rumah jam 8 malam, dekat tanaman pot depan jendela ada suara mencicit-cicit, setelah aku tengok ternyata ada seekor burung. 
Ia berusaha terbang saat aku hendak memegangnya, namun terjatuh lagi di halaman. Mungkin ia terluka, pikirku. Lalu aku coba memegangnya lagi (ada perasaan takut juga ), namun ia diam, aku elus, ia masih diam dan tetap diam saat aku angkat, ajaib sekali.
Burung itu masih kecil. Aku terus mengelus dan ajak berbicara, "Tenang yah, jangan takut". 
Ia tetap tenang di telapak tanganku saat aku membawa masuk ke rumah, tidak lagi berusaha terbang. It"s miracle. 
Burung kecil itu sepertinya baru berlajar terbang dan saat malam kesasar gak bisa balik alias nyasar. Aku bilang padanya, lebih baik di dalam rumah karena tetangga sebelah pelihara kucing hahaha (memang benar).
Beberapa saat kemudian aku ingin memasukkannya ke keranjang, mungkin ia mengerti akan di kurung hingga tiba tiba ia mengepakkan sayapnya dengan kencang dan terbang, aku mengejarnya, ia terus terbang berpindah pindah tempat, dan akhirnya hinggap di teralis tangga (rumah sudah dalam keadaan tertutup).    Aku menghampirinya sambil berkata "Tenang..tenang..hanya sementara kamu berada dalam kurungan itu, itu tempat untuk berlindungmu malam ini, besok kamu sudah boleh berpetualang lagi saat pagi sudah datang.".. Wahhhhh dia mau aku raih, lalu aku masukkan ke keranjang.
Habis mandi, aku nonton tv sambil melihat burung kecil tsb, sesekali dia mencicit. 
Tiba-tiba terlintas dalam benakku satu hal; seringkali kita ingin "terbang" meraih apa saja yang kita inginkan, berpetualang melintasi ruang dan waktu, melakukan perkara perkara yang luar biasa, tapi kita tidak mendapatkan semua itu karena ternyata kita masih "kecil"; belum berpengalaman-masih labil, sayap kita masih "lemah"; belum mampu terbang tinggi sehingga sulit menghindar jika ada bahaya , saat itulah tangan TUHAN menghampiri-memberi pertolongan-menahan kita sementara waktu agar tidak ada bahaya yang mengancam. TUHAN selalu setia menemani di saat kita belajar. Tapi kadang kita tidak mempercayai-NYA, kita berpikir akan terus "dikurung" tidak diberi kesempatan terbang tinggi.
DIA pasti ingin kita terbang tinggiiii...tapi setelah kita "besar" berwawasan luas-berjiwa besar-berbesar hati-siap menghadapi segala sesuatu. Dia ingin kita terbang tinggiiii...tapi jika sayap kita sudah "kuat"; kuat melintasi badai-kuat menggapai awan-kuat menghadapil lawan.....seperti seekor RAJAWALI.
Tuhan tak tega membiarkan kita berjalan dalam kelemahan kita, karena DIA Tuhan Yang Maha Kasih. DIA tahu yang terbaik bagi anak-anak-Nya.
Bahkan saat kita sudah "besar" dan sudah memiliki sayap yang "kuat" ,DIA pasti tetap setia menemani, tidak sedetikpun meninggalkan kita.
Saat menulis ini, aku ditemani oleh burung kecil itu (heran juga dia kok gak tidur tidur yah padahal sdh pukul 12.10 malam, kelihatannya dia gak sabar menanti esok).
Pagi yang menyedihkan, rasanya gak rela melepaskan burung kecil itu terbang, tapi ia butuh kebebasan untuk mengenal dunianya. 

Thanks God untuk pengalaman yang luar biasa ini.

1 komentar:

  1. Burung nya kenapa nga dipelihara aja? it s a pity

    BalasHapus