"Kesetiaan adalah sesuatu yang Anda berikan secara sukarela, dan saat Anda memberikan kesetiaan, Anda mendapatkan lebih banyak lagi, dan darinya dihasilkan berbagai hal besar."
(Charles jones)
Pernah lihat penguin? Saya belum pernah melihatnya secara langsung, hanya dari layar kaca dan gambar-gambar pada buku saja. Bentuk tubuhnya yang bulat gemuk membuat penguin terkesan sebagai hewan yang lucu dan manis. Penguin senang hidup berkelompok, yah mirip-mirip manusia yang suka bersosialisasi. Tetapi walaupun suka hidup berkelompok penguin terkenal akan kesetiaan dan sikap rela bekorbannya pada pasangannya, mereka tidak mudah tergoda walaupun banyak kesempatan untuk itu.
Kesetiaan dan sikap rela berkorban penguin dapat dilihat dari cara hidup yang saling melengkapi antara pasangan. Pada saat sang betina bertelur, maka ada masa di mana sang betina harus beristirahat dan juga pergi selama kurang lebih empat bulan untuk mencari makan, saat itu sang jantan akan menggantikan tugas betinanya mengerami telur. Selama beberapa bulan mengerami telur sang jantan bisa kehilangan bobot hingga seperdua dari berat badannya semula, akibat tidak makan dan berjuang untuk melawan kondisi alam yang sering tidak bersahabat.
Pada masa perpisahan itu, sang betina sama sekali tidak berselingkuh begitu juga dengan sang jantan. Hingga saat anaknya terlahir sang betina akan kembali untuk merawat anaknya, kini giliran sang jantan yang melakukan perjalanan panjang.
Kesetiaan dan pengorbanan penguin yang indah ini adalah contoh menarik yang patut dipelajari di tengah kehidupan manusia yang penuh dengan pengkhianatan atas janji setia yang pernah terucap pada pasangannya. Di saat seorang manusia memutuskan untuk memilih pasangan hidupnya dan mengikat perjanjian untuk saling setia satu sama lain, sesungguhnya di mata Tuhan mereka telah menjadi satu. Hidup mereka tidak sama lagi jika dibandingkan saat masih sendiri, sekarang mereka harus mau saling memahami, mengasihi dan berbagi dalam suka dan duka, juga harus mau untuk berkorban demi kepentingan bersama.
Saya pernah membaca sebuah kisah menarik tentang kesetiaan dari seorang kakek kepada istrinya yang mengalami alzhemeir atau penyakit lupa ingatan karena usia. Suatu saat kakek tersebut di tanya mengapa ia selalu setia mengunjungi sang istri padahal istrinya sudah lupa segala hal tentang si kakek, bukankah si kakek dapat melakukan hal-hal yang lain dibandingkan mengunjungi istrinya setiap di hari di panti jompo?.
Sang kakek menjawab dengan satu kalimat yang sangat menyentuh hati, yaitu meskipun istrinya telah melupakan dia, tetapi dia masih ingat siapa istrinya. Jawaban yang sangat indah.
www.ekseljoel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar