Seorang murid bertanya pada guru yang bijaksana, "Guru, mengapa hampir setiap hari saya merasa tidak bahagia?."
Sang guru menjawab, "Karena engkau telah melukis ketidakbahagiaan dalam hatimu setiap hari."
Sebuah lukisan tercipta dari pemikiran dan kehendak sang pelukis, warna-warna yang ia gunakan, kuas yang ia pakai, gambar yang ia buat, semua ditentukan oleh dirinya sendiri sehingga tercipta sebuah karya lukis sesuai dengan kehendaknya.
Sama dengan hidup ini, jika kita mau menciptakan hidup yang bahagia maka buatlah lukisan-lukisan yang bisa menghantar kita pada perasaan-perasaan bahagia, seperti Lori dan Dori yang terus menciptakan lukisan-lukisan yang indah di dalam keterbatasan mereka.
Lori dan Dori adalah sepasang kembar dempet pada kepala yang terlahir di Pennsylvania tahun 1961. Kepala mereka menyatu dengan posisi wajah yang saling berhadapan. Kondisi mereka yang memprihatinkan bertambah dengan adanya masalah pertumbuhan badan pada Dori, hal ini menyebabkan tinggi badan mereka menjadi tidak seimbang, Lori tinggi sebagaimana orang dewasa lainnya namun Dori tingginya hanya setengah dari Lori. Dori tahu bahwa saudarinya Lori tersiksa oleh rasa sakit pada leher dan punggungnya karena harus sering menunduk di saat mereka berdiri, ia kemudian mendesign kursi rodanya sendiri dari sebuah kursi bar.
Lori dan Dori selalu berusaha menciptakan lukisan-lukisan yang indah dalam hidup mereka, tanpa melihat kendala fisik yang sebenarnya sangat menyiksa. Mereka memilih untuk menggoreskan warna-warna yang indah di atas kanvas hidup mereka, dengan prestasi-prestasi yang membanggakan. Lori pernah menang dalam kejuaraan bowling, ia juga menjadi fasilitator bagi Dori yang berkarir sebagai penyanyi musik country. Sebagai penyanyi Dori pernah memenangkan L.A Music Award di tahun 1997 sebagai The Best New Country Artist. Mereka berdua juga pernah tampil dalam berbagai macam program televisi terkenal.
Kisah hidup Lori dan Dori patut dijadikan contoh untuk menyadarkan setiap orang bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh kondisi yang sempurna. Kita sendirilah yang harus menciptakan kebahagiaan itu. Pilihan ada di tangan kita. Sebenarnya tidak akan ada yang menyalahkan Lori dan Dori sekalipun mereka tidak berprestasi, hidup biasa-biasa saja dan tergantung pada orang lain, karena mereka mempunyai alasan yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Namun mereka memilih untuk menciptakan kehidupan yang mereka inginkan, menciptakan lukisan yang indah sehingga orang lain pun dapat belajar dari lukisan itu.
Jika Lori dan Dori dapat menciptakan 'lukisan' yang indah dalam keterbatasan, maka berbahagialah orang yang sempurna fisiknya karena orang-orang tersebut seharusnya dapat menciptakan 'lukisan' yang jauh lebih indah.
www.ekseljoel.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar